Pemecahan Rekor Pembakaran Inuyu atau Nasi Bambu Meriahkan Festival Danau Poso
Festival Danau Poso 2025 mencatat sejarah baru dengan pemecahan rekor pembakaran Inuyu (nasi bambu) terbanyak. Ribuan batang bambu berisi beras dan santan yang dibungkus daun pisang dibakar serentak oleh warga dan peserta festival di tepian Danau Poso, Sulawesi Tengah. Kegiatan ini tidak hanya menjadi daya tarik utama festival, tetapi juga simbol pelestarian kuliner tradisional masyarakat Poso.
Ribuan Inuyu Dibakar Serentak
Suasana tepian Danau Poso sore itu begitu semarak. Asap mengepul dari ribuan batang bambu yang dibakar berjejer rapi di tungku-tungku api panjang. Aroma harum santan dan daun pisang yang terbakar mengundang decak kagum pengunjung, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Menurut panitia festival, sebanyak (jumlah jika ada, misalnya 5.000) batang inuyu dibakar secara bersamaan, memecahkan rekor sebelumnya dan dicatat MURI.
“Ini bukan sekadar pemecahan rekor, tapi juga upaya mengangkat kuliner khas daerah agar lebih dikenal luas,”.
Makna Filosofis Inuyu
Inuyu, atau nasi bambu, merupakan hidangan tradisional masyarakat Poso yang biasanya disajikan dalam acara adat, perayaan, dan penyambutan tamu kehormatan. Makanan ini mencerminkan kebersamaan dan gotong royong karena proses memasaknya dilakukan bersama-sama oleh warga.
“Festival ini menjadi pengingat akan nilai-nilai kebersamaan dan cinta budaya. Semoga generasi muda makin mencintai kuliner warisan leluhur kita,”.

Baca juga: Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng
Daya Tarik Festival Danau Poso
Selain pemecahan rekor pembakaran inuyu, Festival Danau Poso juga diramaikan dengan berbagai kegiatan, seperti:
✅ Parade perahu hias di Danau Poso
✅ Lomba tari tradisional Pamona
✅ Pameran UMKM dan kuliner khas Sulawesi Tengah
✅ Pertunjukan musik etnik dan modern
Acara ini diharapkan mampu mengangkat pariwisata Danau Poso sebagai destinasi unggulan di Sulawesi Tengah.
Harapan ke Depan
Pemerintah daerah dan panitia festival berharap rekor ini tidak hanya menjadi prestasi, tetapi juga menjadi titik awal pengembangan kuliner lokal sebagai daya tarik wisata. “Kami ingin inuyu dikenal dunia, dan Festival Danau Poso jadi agenda wisata berskala nasional bahkan internasional,”.