Polisi Perpanjang Operasi Madago Raya di Poso untuk Cegah Radikalisme dan Jaga Kamtibmas
Poso — Kepolisian Republik Indonesia resmi memutuskan untuk memperpanjang Operasi Madago Raya di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Perpanjangan operasi ini bertujuan untuk memperkuat upaya pencegahan radikalisme, menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta memastikan tidak ada lagi sisa jaringan teroris yang mengancam kedamaian warga.
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Agus Nugroho, dalam keterangannya menegaskan bahwa Operasi Madago Raya akan tetap fokus pada pendekatan humanis dan persuasif. “Operasi ini bukan hanya penegakan hukum, tetapi juga upaya menyentuh hati masyarakat untuk bersama-sama menolak paham radikal dan menjaga harmoni di Poso serta daerah sekitarnya,” ujar Irjen Agus.
Menurutnya, operasi gabungan ini melibatkan personel TNI-Polri, tokoh agama, dan unsur pemerintah daerah. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain patroli rutin, pembinaan terhadap masyarakat di wilayah rawan, serta program deradikalisasi yang menyasar keluarga eks simpatisan kelompok bersenjata.

Baca juga: Empat Pos Kamtibmas Satgas Madago Raya Gencarkan Edukasi Kamtibmas dari Rumah ke Rumah
Sejumlah pihak menyambut baik keputusan perpanjangan operasi ini. Tokoh masyarakat Poso, H. Asrul Lamusa, berharap Operasi Madago Raya mampu sepenuhnya memulihkan citra Poso sebagai wilayah damai dan toleran. “Kami ingin Poso dikenal sebagai tanah persaudaraan, bukan konflik. Kami mendukung penuh upaya polisi dan TNI menjaga keamanan daerah ini,” kata Asrul.
Selain aspek keamanan, Operasi Madago Raya juga dirangkai dengan kegiatan sosial seperti bakti kesehatan, pembagian sembako, dan dialog lintas agama untuk memperkuat jalinan kebersamaan di tengah masyarakat.
Operasi Madago Raya, yang sebelumnya dikenal dengan nama Operasi Tinombala, sudah berjalan sejak 2016 dan terus diperbarui mandatnya menyesuaikan dinamika di lapangan.